magiccarouselsundays.com – Terjadi kenaikan signifikan kasus penyakit Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), dikenal sebagai Flu Singapura, di Indonesia, dengan data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan lebih dari 5.000 kasus tercatat pada minggu ke-11 tahun 2024.
Prof Dr dr Edi Hartoyo, SpAK, seorang ahli dalam bidang Infeksi Penyakit Tropik dan Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak di Universitas Lambung Mangkurat, memberikan wawasan terkait pemicu lonjakan kasus ini. Prof Edi menyoroti peran musim transisi sebagai salah satu faktor utama, dengan peningkatan insiden HFMD yang terjadi selama periode transisi antara musim hujan dan musim kering.
Beliau juga mengungkapkan masalah kesadaran yang rendah di kalangan masyarakat mengenai seberapa mudah penyakit ini menular. Ada kecenderungan untuk meremehkan penyakit HFMD sebagai kondisi ringan, yang berkontribusi pada sikap nonchalant terhadap penyebarannya.
Prof Edi membandingkan respons publik terhadap HFMD dengan penyakit lain seperti COVID-19, di mana ada perbedaan yang jelas dalam perilaku isolasi dan respons terhadap potensi penularan. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa perilaku sosial dan persepsi terhadap penyakit menjadi faktor penting dalam mengelola dan mengendalikan penyebaran HFMD.
Lonjakan kasus Hand, Foot, and Mouth Disease di Indonesia dapat dikaitkan dengan faktor musiman dan respons sosial terhadap penyakit. Prof Edi Hartoyo menekankan pentingnya peningkatan kesadaran publik dan pendidikan kesehatan dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Proaktif dalam merespons gejala dan mematuhi protokol kesehatan yang tepat dapat membantu mengurangi insiden HFMD dan melindungi kesehatan masyarakat.