https://www.bellezzabeautysalon.com/services.html – Ketegangan geopolitik yang semakin memanas, terutama antara Iran dan Amerika Serikat, mendorong lonjakan harga emas dan minyak dunia. Investor global mencari aset aman seperti emas, sementara kekhawatiran akan gangguan pasokan energi dari Timur Tengah memicu lonjakan harga minyak mentah.
Sejak awal pekan ini, harga emas global menyentuh level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. Para pelaku pasar mengamankan dana mereka dari ketidakpastian dengan memborong logam mulia. Di saat yang sama, harga minyak mentah Brent naik signifikan setelah Iran menolak ajakan negosiasi dari Amerika Serikat.
Pemerintah Iran dengan tegas menolak segala bentuk dialog dengan Washington, terutama menyangkut konflik yang tengah berlangsung di kawasan Timur Tengah. “Kami tidak akan bernegosiasi di bawah tekanan atau ancaman,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran dalam konferensi pers terbaru. Penolakan ini mengirimkan sinyal kuat bahwa eskalasi masih mungkin terjadi.
Pasar global pun merespons situasi ini dengan cemas. Ketidakpastian diplomatik dan potensi konflik bersenjata di kawasan strategis seperti Teluk Persia mendorong harga minyak mentah dunia ke atas USD 90 per barel. Lonjakan harga ini tentu berdampak pada perekonomian global, termasuk biaya logistik dan inflasi di berbagai negara.
Para analis pasar memperkirakan tren ini bisa berlanjut jika konflik tidak kunjung mereda. Mereka mengimbau investor untuk tetap waspada dan mempertimbangkan diversifikasi portofolio sebagai langkah antisipasi terhadap gejolak pasar yang makin sulit diprediksi.