magiccarouselsundays.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menekankan urgensi sistem peringatan dini sebagai sarana kunci dalam mengurangi risiko bencana dan mendukung adaptasi iklim. Meskipun penting, banyak penduduk di dunia masih belum memiliki akses yang memadai ke sistem peringatan dini, meningkatkan kerentanan terhadap bencana.
Dwikorita menyoroti peran sistem peringatan dini dalam menyediakan data, informasi iklim, dan rencana tanggap darurat untuk meminimalkan dampak bencana alam. Dia mengingatkan akan ketimpangan akses terhadap sistem peringatan dini yang masih terjadi, dengan tidak semua individu mendapatkan perlakuan yang sama. Sebagai contoh, Dwikorita merujuk pada pengalaman Indonesia saat gempa dan tsunami melanda Aceh pada tahun 2004, yang memicu pengembangan sistem peringatan dini yang lebih canggih dan efektif.
Sejak peristiwa tersebut, BMKG secara berkelanjutan melakukan langkah mitigasi dan inovasi dalam sistem peringatan dini untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat. Dwikorita menegaskan perlunya integrasi sistem peringatan dini lokal dengan sistem nasional yang lebih modern, serta pentingnya pelibatan masyarakat melalui program edukasi dan literasi untuk meningkatkan efektivitas peringatan dini dan respons cepat terhadap bencana.
Dalam konteks perubahan iklim yang terus berlangsung, Dwikorita menegaskan pentingnya akses yang luas terhadap sistem peringatan dini. Dia menyoroti bahwa keberhasilan sistem peringatan dini tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada keberlanjutan para pemangku kebijakan dalam menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Harapannya, keberadaan Early Warning System For All dapat semakin efektif dalam menyelamatkan nyawa dan mengurangi kerugian akibat bencana di masa depan.